Oleh: Badrul Tamam
Allah menjadikan hujan sebagai nikmat dan rahmat bagi makhluk-makhluk-Nya, tak terkecuali manusia. Bahkan Al-Qur'an menyebutkannya sebagai sumber kehidupan.
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al-Anbiya': 30)
Namun di satu sisi, Allah juga pernah menjadikan hujan dan berlimpahnya air sebagai hukuman atas kaum pembangkang, seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh 'Alaihissalam.
وَنُوحًا إِذْ نَادَى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ وَنَصَرْنَاهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ
"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana yang besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya." (QS. Al-Anbiya': 76-77)
Maka saat turun hujan, kaum muslimin yang menyaksikannya berharap agar hujan tersebut membawa kebaikan dan menjadi rahmat sebagaimana yang pernah diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dia berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Dzat yang menciptakan hujan dan menurunkannya. Di antara doa & dzikir tersebut adalah:
Pertama:
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A
Artinya: Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat (kebaikan).
Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
"Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat -kebaikan-." (HR. Al-Buhari)
Kedua:
RAHMAH,
artinya: ini adalah rahmat.
Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila terjadi angin kencang dan awan tebal maka beliau sangat khawatir yang dapat diketahui melalui wajah beliau. Beliau mondar-mandir. Dan jika turun hujan, maka beliau terlihat senang dan hilang kekhwatiran tadi. Lalu 'Aisyah menanyakan kepada beliau perihal tadi. Maka beliau menjawab, "Sungguh aku khawatir kalau itu menjadi azab yang ditimpakan kepada umatku." Dan apabila beliau melihat hujan, beliau bersabda: rahmah(ini adalah rahmat). (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim menjelaskan tentang makna hadits di atas, "Di dalamnya terdapat anjuran bersiaga dengan mendekatkan diri kepada Allah dan berlindung kepada-Nya saat terjadi perubahan kondisi alam dan munculnya penyebab musibah. Kekhawatiran beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam kalau-kalau diazab dengan maksiatnya ahli maksiat. Dan gembiranya beliau karena hilangnya sebab kekhawatiran."
Ketiga:
Memperbanyak doa saat turun hujan, karena termasuk waktu yang mustajab. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اطلبوا استجابة الدعاء عند التقاء الجيوش و إقامة الصلاة و نزول الغيث
"Carilah pengabulan doa pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan." (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak: 2/114 dan dishahihkan olehnya. Lihat Majmu' fatawa: 7/129. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1469 dan Shahih al-Jami' no. 1026)
Penutup
Islam mengajarkan banyak zikir dan doa pada banyak kondisi dan tempat. Semua itu agar hamba Allah selalu ingat dan kembali kepada-Nya. Menyadari bahwa semua kebaikan ada di tangan-Nya. Sehingga dia senantiasa berharap dan memohon kebaikan hanya kepada-Nya semata. lalu diikuti dengan syukur kepada-Nya dengan menggunakan nikmat untuk taat kepada-Nya. Dan seperti itu pula saat melihat hujan turun. Wallahu Ta'ala A'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/11/25/27773/doadoa-saat-turun-hujan/#sthash.tlaG7ctN.dpuf
No comments
Post a Comment