Umat Islam harus meyakini bahwa Al-Masih Isa bin Maryam 'alaihis salam seperti Adam. Yaitu sebagai manusia, hamba Allah, utusan-Nya, dan makhluk yang Allah ciptakan. Adam diciptakan dengan penuh keajaiban tanpa ibu dan bapak. Begitu juga Isa 'alaihis salam dilahirkan dengan penuh keajaiban dari seorang ibu tanpa bapak. Dia bukan Tuhan, tidak pula anak Tuhan. Tapi dia hanya ciptaan dari Tuhan yang Esa dan tiada Tuhan kecuali Allah.
Kita menyadari bahwa orang Nashrani (Kristen) meyakini dan berkata yang sebaliknya. Mereka berkata Allah adalah Isa itu sendiri. Dalam perkataan mereka lainnya, Isa adalah anak Allah yang tentunya memiliki sifat ketuhanan. Karena perkataan mereka ini Allah mengkafirkan mereka.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam." (QS. Al-Maidah: 17 dan 72)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ
"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga." (QS. Al-Maidah: 73)
Sedangkan kita, umat Islam, meyakini bahwa Isa 'alaihis salam adalah utusan Allah, sedangkan ibunya seorang shiddiqah (wanita mukminah dan benar). Isa dan ibunya sama-sama makan makanan sebagaimana manusia yang lainnya. Siapa yang makan makanan maka dia butuh untuk mengeluarkan kotoran (kencing dan berak). Maka keadaan keduanya sebagaimana seluruh manusia sebelum atau sesudah mereka. Pantaskah orang yang masih butuh makan dan tak bisa lepas darinya lalu disebut Tuhan? Bukankah ini penghinaan kepada Tuhan. Ya Allah turunkan laknatmu kepada orang-orang yang mendustakan-Mu.
Pantaskah orang yang masih butuh makan dan tak bisa lepas darinya lalu disebut Tuhan? Bukankah ini penghinaan kepada Tuhan. Ya Allah turunkan laknatmu kepada orang-orang yang mendustakan-Mu.
Sangat aneh, orang mau bersujud kepada seorang manusia yang sejak awal lahirnya butuh kepada ibunya untuk menghilangkan kotoran kencing dan beraknya. Apakah layak dia ini disebut Tuhan semesta alam. Inilah penghinaan mereka kepada Allah, Tuhan Semesta Alam. Maha suci Allah dari semua keyakinan dan perkataan yang batil ini.
Sungguh Allah adalah Dzat Yang Maha Penyabar terhadap penghinaan yang didengarnya dari perkataan mereka, bahwa Allah memiliki anak. Namun Allah tetap membiarkan mereka dan masih juga menurunkan rizki pada mereka. Padahal langit bumi dan benda-benda di angkasa amat marah ketika mendengar perkataan mereka ini.
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92) إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا (93)
"Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba." (QS. Maryam: 88-93)
Sungguh Allah adalah Dzat Yang Maha Penyabar terhadap penghinaan yang didengarnya dari perkataan mereka, bahwa Allah memiliki anak.
Namun Allah tetap membiarkan mereka dan masih juga menurunkan rizki pada mereka.
Kita meyakini bahwa Allah adalah satu-satu tuhan yang hakiki. Dia bukan satu dari tiga oknum. Bukan pula tiga yang berkumpul dalam satu. Isa bin Maryam adalah Rasulullah (utusan Allah). Bukan Tuhan bukan pula anak Tuhan. Dan inilah pengakuan Nabi Isa sendiri:
Padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun." (QS. Al-Maidah: 72)
Ketika Allah bertanya kepada Isa, "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?"
Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib"." (QS. Al-Maidah: 116)
Barang siapa yang merubah ajaran Nabi Isa ini dan menyimpang darinya maka kami ajak untuk melakukan mubahalah, agar Allah menimpakan laknat-Nya kepada para pendusta.
"Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta." (QS. Ali Imran: 61)
Kaum Nasrani adalah orang kafir sebenarnya
Orang-orang yang tidak mengimani seluruh rasu-rasul Allah, maka Allah telah mengkafirkan mereka. Begitu juga orang yang mengingkari kenabian Isa dan kenabian Muhammad "alaihimas salam layak menyandang status kafir.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. An-Nisa': 150-151)
Orang yang mengingkari kenabian Isa dan kenabian Muhammad "alaihimas salam layak menyandang status kafir.
Orang Nashrani atau kristen telah mengingkari dan menghilangkan kenabian dan kerasulan keduanya. Mereka meyakini Isa sebagai Tuhan, selanjutnya mereka mengingkari Isa sebagai rasul. Begitu juga terhadap Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sungguh sangat jelas kafirnya mereka dan ini merupakan penghinaan luar biasa.
Kita umat islam mengufuri dan mengingkari paham atheisme yang tidak percaya tuhan. Begitu juga kita mengufuri dan mengingkari keyakinan bahwa Allah punya pasangan (istri) dan anak.
Kita umat Islam tak boleh ragu dalam keyakinan ini. Tak boleh menghiasi ucapannya dengan meragukan kekafiran mereka hanya karena tak terdengar mereka mengafirkan kita.
Kita umat Islam tak boleh menyebut mereka orang beriman sesama pengikut millah Ibrahim sehingga saling tolong menolong dalam menjalankan ritual keagamaan masing-masing.
Kita umat Islam tak boleh meyakini mereka masih bisa masuk surga dengan aqidah mereka yang batil ini selama masih perilaku mereka baik.
No comments
Post a Comment