Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafat, ketentuan yang mengatur tingkah laku, dan tata cara kehidupan manusia, baik sebagai mahkluk individu, maupun sebagai mahkluk sosial agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat.
Sikap Muslim Terhadap Al-Qur'an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafat, ketentuan yang mengatur tingkah laku, dan tata cara kehidupan manusia, baik sebagai mahkluk individu, maupun sebagai mahkluk sosial agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Kehadiran Al-Qur’an mestinya disukuri sebagai perwujudan kasih sayang Allah kepada manusia. Bahkan terhadap Alam semesta, Al-Qur’an menjelaskan yang hak dan yang bathil, mengeluarkan manusia dari kegelapan (kesesatan) kepada cahaya (petunjuk hidup) yang jelas. Namun pada kenyataannya, ada manusia yang tidak menyenangi kehadiran Al-Qur’an dan berpaling dari ajarannya. Bahkan saat ini, terdapat indikasi yang sangat memprihatinkan dengan surutnya perhatian generasi muda Islam di Indonesia terhadap budaya membaca Al-Qur’an. Sehingga dalam kesehariannya mereka merasa asing terhadap Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Oleh karena itu, sebagai muslim seharusnya mempunyai tanggung jawab moral terhadap kitab sucinya tersebut dengan mengimani, mempelajari, memahami, menghayati, mencintai, mengamalkan dan melestarikan/menjaga kelestarian Al-Qur’an. Sebagi kitab suci yang terakhir, Al-Qur’an memang telah dijamin oleh Allah kemurniannya. Karena dalam hal menurunkannya, Allah melibatkan malaikat Jibril. Jadi bukan Allah sendirian. Begitupula dalam menghendaki keterlibatan mahkluknya, terutama kita yang mengimani Al-Qur’an tersebut. Tanpa keterlibatan kita, atau tanpa ada upaya menjaga kemurniannya, jangan berharap al-Qur’an tetap terpelihara. Bisa jadi Al-Qur’an hanya tinggal nama. Sebab bukankah sudah banyak usaha memalsukan Al-Qur’an? Mereka yang ingin memadamkan cahaya Allah ini.
Dalam menjaga kemurinan nur ilahi, Allah memudahkan Al-Qur’an untuk dipelajari bahkan dihafal. Banyak sekali para Hafidz sejak masa Rasulullah dan itulah sebagian bukti kekuasaanNYA. Allah menjamin bahwa Al-Qur’an mudah untuk dipelajari tergantung apakah mau atau tidak? Rasulullah juga menegaskan bahwa Al-Qur’an yang dibaca akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat kelak. Semoga kita termasuk kedalam golongan yang telah disebutkan. Amien
No comments
Post a Comment