Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi
Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda
Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Dosa, setiap kita pasti memilikinya.
Hampir setiap saat kita berdosa, baik yang besar maupun yang kecil. Karenanya
Allah Yang Mahapemurah dan Penyayang menyediakan ampunan dan penghapusan
kesalahan setiap saat.
Di antara dosa-dosa yang kita
perbuat sebagiannya mendapat perhatian serius dari Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam, yang disebut dengan muhqirat dzunub. Tahukah kita
apa itu muhqirat dzunub?
Muhqirat dzunub adalah dosa yang
diremehkan dan diangap kecil oleh seseorang. Banyak orang tak perhatian
terhadapnya sehingga ia terjerumus ke dalam berulang kali tanpa bisa dihitung.
Bahkan bisa jadi sebagian orang terus menerus mengerjakannya tanpa absen
meninggalkannya karena ia dianggap sebagai dosa kecil.
Imam Ahmad dalam Musnadnya
menyebutkan satu riwayat dari hadits Sahal bin Sa'ad Radhiyallahu 'Anhu,
ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إيّاكم ومحقرات الذنوب، فإنّما مثل
محقرات الذنوب كمثل قوم نزلوا بطن واد فجاء ذا بعود وذا بعود حتى جمعوا ما أنضجوا
به خبزهم، وإن محقرات الذنوب متى يؤخذ بها صاحبها تهلكه
"Jauhilah Muhqirat Dzunub
(dosa-dosa yang diremehkan). Sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa kecil yang
diremehkan itu seperti suatu kaum yang singah di satu lembah, lalu satu orang
datang membawa satu dahan (kayu bakar) dan yang lainnya juga demikian sampai
mereka mengumpulkan banyak kayu bakar yang bisa mematangkan roti mereka.
Sesungguhnya dosa-dosa kecil yang diremehkan itu, kapan pelakunya dibalas maka
akan menghancurkannya." (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Silsilah
Al-Ahadits Al-Shahihah, no. 389)
Dalam riwayat lain disebutkan,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ
فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ
“Jauhilah dosa-dosa yang dianggap
kecil, karena dosa-dosa itu akan berhimpun pada seseorang, sehingga akan
membinasakannya.” (HR. Ahmad dan lainnya. Lihat Silsilah ash-Shahihah,
no. 389).
Dosa ini benar-benar berhaya.
Benar-benar harus mengontrol diri darinya. Banyak berpikir tentangnya agar
tidak terjerumus ke dalamnya.
Perlu diketahui, menganggap kecil
suatu dosa bisa menjadikannya menjadi besar di sisi Allah Ta'ala. Perlu
disadari, bahwa dosa besar terkadang diiringi dengan rasa malu, takut, dan
merasa itu dosa besar yang berbahaya sehingga ia menjadi kecil. Sementara dosa
kecil terkadang diiringi sedikit malu dan tidak digubris, tidak takut, dan
diremehkan sehingga lama-kelamaan ia menjadi besar.
Dari sini ada dua sisi keburukan
dari dosa-dosa kecil yang diremehkan: Pertama, banyak/seringnya
dilakukan sehingga bisa menyebabkan kehancuran. Kedua, diremehkan dan
dianggap kecil yang bisa menyebabkan besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Al-Imam Al-Ghazali berkata: Dosa
kecil bisa menjadi besar dengan beberapa sebab, di antaranya: dianggap kecil
dan dilakukan terus-menerus. Sesungguhnya suatu dosa ketika dianggap besar oleh
seorang hamba maka akan menjadi kecil di sisi Allah. Dan setiap dianggap kecil
maka akan besar di sisi Allah."
Terpenting, janganlah melihat
kecilnya maksiat, tapi lihatlah keagungan Dzat yang kita bermaksiat terhadap-Nya.
Sesungguhnya maksiat, yang kecil maupun yang besar, adalah besar di sisi Allah
Tabaraka wa Ta'ala. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
No comments
Post a Comment