By: Yuliana PS
Siapa yang tidak kenal fesbuk hari ini? Mayoritas manusia tahu jejaring sosial yang satu ini. Bahkan di seluruh belahan dunia, fesbuk menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh kalangan remaja dan dewasa. Kata teman yang super gaul, engga funky tanpa fesbuk.
Ketika penulis berjalan di sebuah taman, nampak beberapa wanita tengah berpose dengan baju-baju yang super sexy, "nanti di upload di fesbuk, yang paling bagus buat foto profil" celetuk salah satu dari mereka. Dengan semangat 45 teman-temannya segera mengambil posisi aneh-aneh. Lalu ketika penulis berjalan lagi, ketika langkah berhenti disebuah ujung taman, seorang wanita meminta untuk membantu memotretkan, lagi-lagi terdengar kalimat ‘yang bagus ntar di up load di fesbuk’, kata salah satu dari tiga wanita tersebut.
Betapa pentingnya fesbuk dimata kebanyakn orang, sehingga rela berpose aneh-aneh agar terlihat menarik. Ada pose foto yang lidahnya menjulur kaya mau ngisep darah tetangganya, ada pula pose foto mata dikedipin sebelah seperti kejatuhan cicak. Meski dengan wajah pas-pasan, modal kamera pinjaman dan dandanan norak, tetap aja PD abis.
Belum lagi curhatan-curhatan yang sengaja di posting dalam beranda. Every minute my facebook has update, secara tidak sadar seperti itu. Mulai dari bangun pagi, posting status, gosok gigi dijadikan status, mandi dijadikan status, sarapan dijadikan status, baca buku juga dibikin status. Siang menjelang lunch, bikin status. Sore mau muroja’ah, tulis status. Malam sebelum tidur, tulis status. Bahkan mimpi digigit drakula pun juga dijadikan status. Astaghfirullah, seakan hilang malu dalam diri, sehingga semua aktivitas pun merasa wajib untuk diumumkan pada khalayak ramai.
Mengapa tidak disibukkan diri kita dengan menuntut ilmu, padahal kedudukan orang berilmu itu berbeda dengan orang yang enggan menuntut ilmu. Simaklah firman Allah yang tercantum dalam surat Al Mujadilah ayat 11, ‘’Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat.” Sangat jelas, ketika diri kita disibukkan oleh dunia maya, aktivitas mencari ilmu akan terbengkalai.
Mengapa tidak disibukkan diri kita untuk memikirkan dan melakukan sesuatu yang menimpa umat? Saat ini, islam diserang dari berbagai lini, para pemuda dan pemudi sibuk berdebat dan memvonis, serta memikirkan harta. Adakah diantara kalian yang memahami permasalahan pelik yang dihadapi para pendakwah? Kita ketahui, setiap hari, kristenisasi merajalela, masyarakat miskin dalam incaran salibis, akidah kebanyakan saudara kita bagai air di daun talas, rapuh dan mudah jatuh.
Sudah seharusnya engkau membantu mereka, bukan justru sibuk mencela para orang-orang yang punya jasa mengantisipasi pemurtadan, bukan pula engkau harus sibuk mencela hasil karya dan jerih payah mereka sebagai usaha yang tidak syar’i. Ketika every minute status fesbukmu penuh dengan postingan cekikikan dengan lawan jenis, penuh dengan candaan tiada berguna, penuh dengan komentar-komentar basi, malulah engkau jika tidak bergerak dan enggan mencegah kemungkaran yang terjadi disekelilingmu, malulah ketika saudara-saudaramu dalam kesulitan, sedangkan engkau membisu, asyik dengan postingan fesbuk. [voa-islam.com]
No comments
Post a Comment