Doa Tanggal Satu Awal Bulan (Doa Melihat Hilal)
Allahu
akbar. Allahumma ahillahu ‘alainaa bil-amni wal-iimaan was-salaamati
wal-islaami wat-taufiiqi limaa yuhibbu rabbunaa wa yardhaa. Rabunaa wa
rabbukallaahu.
“Allah Maha Besar,
ya Allah, tampakkan hilal (bulan tanggal satu) itu kepada kami dengan
membawa keamanan, keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufik untuk
menjalankan apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Rabbku dan Rabbmu
(wahai bulan sabit) adalah Allah.”
Doa
ini bukan khusus untuk bulan Muharram atau Ramadhan atau Syawal saja,
tapi juga dibaca setiap awal bulan dalam kalendar Hijriah, sesuai dengan
petunjuk Rasulullah SAW dalam hadits Nabi berikut:
“Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, dulu Rasulullah SAW apabila melihat Al-Hilal beliau mengucapkan doa: "Allahu
akbar. Allahumma ahillahu ‘alainaa bil-amni wal-iimaan was-salaamati
wal-islaami wat-taufiiqi limaa yuhibbu rabbunaa wa yardhaa. Rabunaa wa
rabbukallaahu." Allah
Maha Besar, ya Allah, tampakkan al-hilal (bulan tanggal satu) itu kepada
kami dengan membawa keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan
Islam, serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau cintai
dan Engkau Ridhai. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Kalimith Thayyib no. 162.
Makna doa:
Doa
kepada Allah agar menerbitkan dan memperlihatkan hilal kepada kita
dengan diiringi keamanan dan iman, serta dengan keselamatan dan Islam.
Nabi SAW menyebutkan “keamanan dan keselamatan,” sebagai bentuk
permintaan untuk dihindarkan dari segala kerugian dan bahaya.
Dan
beliau SAW menyebutkan “Iman dan Islam”, sebagai bentuk permintaan
untuk memperoleh segala manfaat dalam bentuk yang paling baik.
Dalam
doa tersebut Nabi SAW juga menegaskan “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”.
Di sini terkandung nilai tauhid, bahwa Rabb segenap makhluk, termasuk
manusia, dan termasuk pula hilal yang sedang terbit itu adalah Allah. Dia-lah satu-satunya Rabb, yakni Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.
Penegasan
ini meniadakan adanya sekutu bagi Allah dalam pengaturan alam semesta,
termasuk dalam mengatur terbitnya hilal. Menerbitkan, menenggelamkan,
dan mengatur peredaran hilal hanya Allah semata. Sebagaimana Allah
adalah satu-satu-Nya Pencipta, Pemilik, Penguasa, dan Pengatur seluruh
alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Di
sini juga terdapat bantahan terhadap orang-orang yang menyembah selain
Allah, baik matahari, bulan, bintang, ataupun yang lainnya. Padahal
segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang tidak boleh dan tidak
layak untuk disembah. [taz/voa-islam.com]
No comments
Post a Comment