Ilmu dan Harta Duniawi

Dengan ilmu pengetahuan manusia mengatur dan merencanakan hidupnya. Dan kenyataannya harta yang berlimpah namun tidak disandingi ilmu dal... thumbnail 1 summary

Dengan ilmu pengetahuan manusia mengatur dan merencanakan hidupnya. Dan kenyataannya harta yang berlimpah namun tidak disandingi ilmu dalam mengelolanya dapat mudah dengan cepat harta itu lenyap—hilang terbelanjakan dengan sia-sia.

Ilmu dan Harta Duniawi

Sahabat Ali karramahullahu wajhah pernah ditawari untuk memilih dalam hidupnya mana yang lebih baik diambil (1). Harta benda, atau (2) Ilmu. Sahabat Ali yang juga seorang khalifah ke-4 itu lebih memilih Ilmu, ilmu pengetahuan. Alasannya Ilmu dapat memelihara, menjaga dan menyelamatkan si-empunya, sementara Harta menuntut yang punya untuk memelihara, menjaganya siang malam dan menyelamatkannya dengan usaha keras sekiranya tidak hilang atau lenyap.

Nabi Sulaiman as rupanya pernah juga ditawarin hal yang sama oleh Allah swt., untuk memilih Harta duniawi atau ilmu. Sang nabi yang sekaligus raja itu memilih Ilmu! Alasannya hampir sama dengan Ilmu kita dapat mengelola, mengatur dan memelihara hidup, harta, dan tentu juga diri sendiri. Semantara Harta apakah cukup mampu memelihara kehidupan? Apa bisa menjaga sang pemiliknya dari orang lain atau sekurangnya dari kejahatan-kejahatan dirinya sendiri? Banyak buktinya, meski sedikit yang menyadari ilmu pengatahuan terbukti menjadi “alat” yang dapat mengelola kehidupan manusia.

Dengan ilmu pengetahuan manusia mengatur dan merencanakan hidupnya. Dan kenyataannya harta yang berlimpah namun tidak disandingi ilmu dalam mengelolanya dapat mudah dengan cepat harta itu lenyap—hilang terbelanjakan dengan sia-sia. Sebaliknya ilmu yang dibelanjakan malah mendatangkan ilmu pengetahuan lainnya, bahkan harta duniapun mendekat, menghampiri siempunya. Kenapa bisa begitu? Tentu dunia hanya akan datang kepada ahlinya (orang yang berpengetahuan); yang tahu seluk beluk pengelolaan harta duniawi. Itu demi kelestarian dunia sendiri, dunia tidak mau jatuh ke tangan orang yang tidak berpengetahuan; malah yang timbul nanti malfungsi (penyalahgunaan), kehancuran dan bencana. Yang demikian itu sifat dunia. Nah, jadi mengerti ‘kan alasannya mengapa kebodohan (keadaan takberpengetahuan) dekat kepada kemiskinan; dan kemiskinan sebagaimana kata Nabi Muhammad saw dapat mengantarkan pada kekufuran (ketertutupan mata hati)?

Dilihat dari hubungannya dengan harta duniawi, Ilmu pengetahuan itu merupakan amanah. Mari berlomba-lomba menuntut ilmu demi kemaslahatan dunia. Dan, setelah berpengatahuan jangan coba-coba membuat mafsadat (kerusakan) di dunia. Ok?

No comments

Post a Comment