Berapa Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Rawatib Mu'akkadah?

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakutuh Ustadz, berapakah shalat sunnah rawatib dalam sehari? Dan kapan saja waktunya? Soalnya a... thumbnail 1 summary

sholat sunnah

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakutuh

Ustadz, berapakah shalat sunnah rawatib dalam sehari? Dan kapan saja waktunya? Soalnya ada yang bilang sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat, mana yang paling dianjurkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam?

Elang Agus

____________________________________________

Oleh: Badrul Tamam

Wa’alaikum Salam Warahmatullah Wabarakatuh

Shalat Sunnah Rawatib adalah sebutan untuk shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelumnya atau sesudahnya. Para ulama membaginya menjadi dua: Mu’akkadah (sangat ditekankan) dan Ghairu Mu’akkadah (tidak terlalu ditekankan).

Disebut mu’akkadah karena senantiasa dikerjakan RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam dan hampir-hampir beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan ini sepertinya yang dimaksud dalam pertanyaan.

Para ulama berbeda pendapat tentang jumlahnya. Pendapat Syafi’iyah dan Hanabilah, jumlahnya sepuluh rakaat. Yakni dua rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat ba’da Maghrib, dua rakaat ba’da Isya’, dan dua rakaat sebelum Shubuh.

Pendapat ini didasarkan kepada hadits Ibnu UmarRadhiyallahu 'Anhuma, ia berkata:

حَفِظْتُ مِنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ رَكَعَاتٍ : رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلظُّهْرِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلصُّبْحِ

Aku menghapal dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam 10 rakaat yaitu: dua rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya' di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sedangkan pendapat Hanafiah, jumlah rakaat shalat sunnah rawatib mu’akkadah sebanyak dua belas rakaat. Yakni empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat ba’da Maghrib, dua rakaat ba’da Isya’, dan dua rakaat sebelum Shubuh. Ini didasarkan hadits ‘AisyahRadhiyallahu 'Anha, “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallamtidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum Dzuhur.” (HR. Al-Bukhari)

Diriwayatkan Ummu Habibah Radhiyallahu 'Anha berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallambersabda

مَنْ صَلَّى اِثْنَتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي اَلْجَنَّةِ

Barangsiapa melakukan shalat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.” (HR. Muslim dan Al-Tirmidzi)

Dalam tambahan riwayat Tirmidzi ada hadits yang serupa dengan tambahan: “Empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya dan dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya', dan dua rakaat sebelum Shubuh.” Maka silahkan Anda memilih dari dua pendapat di atas. Namun jika bisa mengerjakan yang dua belas rakaat itu lebih utama. Wallahu Ta’ala A’lam.

No comments

Post a Comment