Ketika Hujan Turun

Apa yang manusia lakukan ketika hujan turun??. Jawabannya beragam tentunya. Bagi para kaum galauwwun atau galauwers mereka pasti bakal se... thumbnail 1 summary

rain Apa yang manusia lakukan ketika hujan turun??. Jawabannya beragam tentunya.

Bagi para kaum galauwwun atau galauwers mereka pasti bakal sedih. Tak tau juga apa hubungan antara air hujan dengan air mata. Terkadang kaum galauwun ini suka meneteskan air mata bila air hujan tengah turun. Makin deras hujan makin deras pula air mata yang membasahi pipi.

Entahlah mereka mungkin teringat lagu Jikustik yang berjudul Setia.

Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Aku masih disini untuk setia

Atau kalau kita flash back jaauuuuh kebelakang. Ada lagu yang bertema kesedihan dikaitkan dengan hujan. Ini lagu menurut para pemujanya keren pisan. Tak lain tak bukan adalah November Rain dari grup band Rock fenomenal Gun’s N Roses. Aktivis tak berarti tak kenal musik cadas bukan??. Hehehe

Di video klipnya saya sendiri bertanya-tanya apa hubungannya antara hujan dengan kematian si model perempuan yang memerankan istri si Axl Roses. Entahlah, mungkin kedinginan kena air hujan. Atau mungkin kepeleset air hujan dan ketimpa meja. Atau mungkin juga tertimpa kue tart yang emang gede banget di video klip tadi.

Di jagad maya juga, tak jarang kita liat status yang “mengutuk” turunnya hujan. Bahkan ada anggapan kalau musim hujan ini musimnya banjir, penyakit, dan hal-hal menyedihkan lainnya, Subhanallah. Padahal hujan ini turun tanpa perlu kita minta. Bersyukurlah kepada Allah ta’ala yang menurunkan hujan tanpa memungut apapun dari kita.

Tak perlu kita melakukan ritual mengorbankan manusia mirip di film Apocalypto. Atau harus menari-nari memanggil hujan seperti kebanyakan masyarakat primitif. Bahkan sering tanpa istisqo (sholat minta hujan) pun, Allah ta’ala tetap memberikan rahmatNya melalui hujan, Alhamdulillah.

Jadi hilangkanlah kesedihanmu dalam hujan. Kenapa?? Karna hujan merupakan salah satu karunia Allah ta’ala.

Bukankah Allah berfirman di surat Qof ayat  yang berbunyi.

وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ مُّبَٰرَكًۭا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّٰتٍۢ
وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ

Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.

Air hujan yang turun dari langit mengandung keberkahan. Gak hanya berkah tapi juga suci. Itu mengapa dalam kitab-kitab fiqh air suci yang pertama kali disebut adalah air hujan. Walaupun jika dari air hujan itu tercium bau yang kurang mengenakan. Hal itu tetap sah untuk sarana bersuci tapi ada syaratnya. Yaitu air hujan tersebut jatuh tanpa ada perantara.

Coba sekali-sekali diminum-lah air hujan itu. Rasanya menyegarkan, bertambahlah kesegarannya ketika hujan itu turun di daerah pegunungan. Bahkan bukan hanya untuk diminum. Coba juga rewind masa lalu, waktu masih bocah yang sedang unyu-unyunya. Sekali-kali berbasah-basah-lah ria di tengah hujan atau istilah kerennya mandi hujan. Ya, betul mandi hujan. Walaupun orang-orang juga bakal bertanya-tanya apa yang dilakukan orang seumuran anda di tengah hujan seperti ini??.

Menariknya mandi hujan juga pernah dikerjain Rasul sholallahu ‘alayh wasallam. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya.

عن أنس رضي الله عنه قا ل: أصابنا مع رسول
الله صلى الله عليه وسلم مطر فحسر – أي كشف – رسول الله صلى الله عليه وسلم ثوبه حتى
أصابه المطر فقلنا يا رسول الله : لم صنعت هذا ؟ قال : لأنه حديث عهد بربه . رواه مسلم

Dari Anas rodhiyallahu ‘anhu, kami pernah bersama Rasul sholallahu ‘alayh wasallam pada saat hujan turun membasahi kami. Maka Rasul sholallahu ‘alayh wasallam membuka bajunya sampai hujan membasahi tubuhnya. Kami berkata “wahai Rasulullah kenapa engkau melakukan ini??”. Ia pun berkata “sesungguhnya ini adalah perkataan (rahmat) yang dijanjikan Allah ta’ala.

Ada seorang ustadz kami di kampus yang berasal dari Kerajaan Arab Saudi. Beliau bertanya-tanya kenapa orang Indonesia ketika hujan turun semuanya lari menyelamatkan diri??. Apakah mereka pikir air itu najis sehingga harus dihindari??

Mungkin salah satu sebabnya adalah orang Indonesia takut dengan petuah Ibu mereka. Yang dulu waktu masih kecil, selalu dan selalu saja ngomel pas liat anak-anaknya basah diguyur hujan.

Seandaikan setelah mandi hujan, ternyata tubuh menjadi sakit. Tak perlu disesali, malah jadi berlipat manfaatnya. Yang pertama sudah melaksanakan sunah Rasul tadi. Yang kedua adalah jika seorang muslim sakit, maka dengan sakitnya itu bisa menghapus dosa-dosa.

حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا
ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ وَيُونُسُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ
مُصِيبَةٍ يُصَابُ بِهَا الْمُسْلِمُ إِلَّا كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى
الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari ‘Urwah bin Az Zubair dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan dosanya dihapus Allah Ta’ala karenanya, sekalipun musibahitu hanya karena tertusuk duri.

Hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dalam shohihnya.

Kembali ke hujan tadi. Disamping hal-hal yang sudah disebutkan diatas. Ternyata hujan pun membawa keistimewaan yang lain. Bedoa’lah!! terkhusus buat yang lagi atau lebih tepatnya punya hobi galau.  Jadikan hujan sebagai momen untuk berdoa, minta kepada Allah ta’ala agar dijauhkan dari galau. Karna ada hadits yang berbunyi seperti ini.

قال صلى الله عليه وسلم : ( ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء وتحت المطر ) رواه
الحاكم ، قال المناوي : أي لا يرد أو قلما يرد فإنه وقت نزول الرحمة

Bersabda Rasul sholallahu ‘alayh wasallam “dua hal yang tidak tertolak, do’a ketika azan, dan dibawah hujan”. Ini riwayat Imam Hakim. Berkata al Manawiy “tidak tertolak karna itumerupakan waktu turunnya rahmat.

Masih ada juga hadits senada yang diriwayatkan oleh Imam Asy Asyafi’i di kitab al Umm-nya.

قال صلى الله عليه وسلم اطلبوا استجابة الدعاء عند التقاء الجيوش ، وإقامة الصلاة ،
ونزول الغيث » ، وهو حديث حسن لغيره

Berkata Rasul sholallahu ‘alayh wasallam “carilah oleh kalian waktu dikabulkannya do’a, yaitu ketika bertemu pasukan musuh, iqomat sholat, dan turunnya hujan”. Hadits ini berstatus hasan lighoyrihi.

Maka jangan adalagi kata ‘Yah, ujan lagi” dalm menyambut hujan yang turun. Akan sangat jauuuh lebih baik berucap “Alhamdulillah”. Ditambah dengan do’a yang Rasul sholallahu ‘alayh wasallam ucapkan ketika hujan, seperti yang diriwayatkan al Imam al Bukhory.

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang).

Lho koq hujannya gak berhenti-henti ya??. Tenang saja ndak usah khawatir. Jika dirasa hujan yang turun makin deras. Seolah-olah hampir merubuhkan rumah, atau bahaya yang lain. Gak usah panik, jengkel, ataupun marah-marah. Berdo’alah kembali, persis yang dilakukan oleh Rasul sholallahu ‘alayh wasallam. Masih di riwayatkan oleh Imam Al Bukhory

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا،
اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ
وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukitperut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

Dinar Zul Akbar
dinzula.wordpress.com

No comments

Post a Comment