Piper betle lynn atau biasa kita kenal dengan daun sirih
merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat
antiseptik pada seluruh bagiannya. Di India, Sri Lanka, dan Malaysia
tanaman ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan,
mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita.
Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini
mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman.
Dalam farmakologi Cina, sirih juga dikenal sebagai tanaman yang
memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan
daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi
peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India,
daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat
antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.
Khasiat daun sirih juga sudah banyak dikenal dan telah teruji secara
klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus
dikembangkan.
Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat
terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga
mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk
merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan
peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang
mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan
bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin
pada daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina,
melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.
Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan
kaki yang luka karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan
vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk
memperbaiki kualitas suara.
Selain itu, sirih juga menyimpan manfaat lain bagi para wanita.
Seperti diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas
Indonesia, Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang sangat
banyak. Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak
sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan
ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya
diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina
sebelum pasien tidur selama tujuh hari. Dari 40 pasien tersebut, 22
orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo dan
daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien
yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang
diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.
Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir.
Nuri Andarwulan, Msi dan kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian
IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak dari daun
sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut
selama ini masih diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai
impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan
dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.
Di India, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma,
bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi
ereksi.
(Syahidah/dbs)
No comments
Post a Comment